Cara Aplikasi M-BIO :
M-BIO merupakan Kultur campuran mikroorganisme yang bekerja bersinergi mengfermentasikan bahan-bahan organik (misalnya; Mikroba Pelarut Pospat. Lactobacillus sp, Mikroba Penambat Nitrogen, Yeast dan kandungan bahan-bahan
Organik lainnya.
M-BIO dapat membuat pupuk organik (padat & cair) yang disebut PORASI (Pupuk Organik Hasil Fermentasi) yangh hasilnya lebih baik dibandingkan KOMPOS, yaitu :
1. Pembuatannya lebih cepat dan singkat
2. Hasil fermentasi dari bahan organik ini (asam amino, asam laktat, gula, alkohol, vitamin, protein, dan asam lainnya) mudah diserap oleh tanaman.
3. Kandungan nutrisinya lebih tinggi dari pada kompos
4. Tidak meninggalkan residu negatif seperti gas dan panas, sedangkan dalam pembuatan kompos akan dilepaskan panas dan bau (gas)
1. Untuk tanaman (tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, hias, perkebunan) :
a. Larutkan 15 ml M-BIO (1 tutup luar botol M-Bio) dalam 1 liter air.
b. Semprotkan ke tanaman dan tanahnya, 1 minggu satu kali, minimal 6x penyemprotan.
c. Untuk mendapatkan hasil yang baik, harus ditambah pupuk PORASI (cara membuat porasi lihat lihat di bawah ini.
Untuk tanaman yang melalui persemaian seperti padi, kubis, cabe, tomat dll. Biji-bijinya direndam dahulu dalam larutan M-BIO (15 ml M-BIO/1 L air) selama 24 jam, baru disemaikan.
2. Untuk bidang Peternakan / Perikanan :
a. Larutkan 5-10 ml M-BIO dalam 1 L air
b. Semprotkan ke pakan ternak atau ikan
c. Ternak dapat diberi minum larutan M-BIO, dengan konsentrasi 5 ml M-BIO/1 L air dengan interval 3 hari sekali (untuk menjaga kesehatan ternak).
d. Untuk menjaga kesehatan kolam dan merangsang pertumbuhan plankton, kolam dikeringkan dahulu lalu disemprotkan larutan M-BIO ke dasar kolam.
e. Untuk menekan bau kandang, larutan M-BIO dapat disemprotkan ke kotoran kandang.
Untuk membuat PORASI CAIR :
a. Kumpulkan bahan organik (kotoran ternak, rumput-rumputan, sisa-sisa panen dll) lalu dicacah.
b. Siapkan air dalam wadah/ drum/ ember dll, kemudian tuangkan larutan M-BIO 15 ml / 1L air, kemudian diaduk.
c. Masukkan bahan organik tadi sampai terendam, kira-kira volume bahan organik 1/3 volume air.
d. Tutup wadah tersebut, dan tiap hari diaduk.
e. Setelah 14 hari, larutannya siap disiramkan ke tanah, dengan ditambah air biasa 1 : 2.
(1 liter larutan PORASI CAIR + 2 liter air biasa).
Untuk membuat pupuk organik berkualitas (PORASI = Pupuk organik hasil fermentasi M-BIO) disebut PORASI PADAT.
a. Kumpulkan bahan organik (kotoran ayam, kambing, sapi, sisa-sisa tumbuhan, jerami dll).
b. Bahan organik tersebut dicacah / dihaluskan.
c. Siramkan larutan M-BIO (15 ml M-BIO/1 L air) ke bahan organik tersebut secara merata sambil diaduk-aduk, sampai basah kadar air ± 50%.
d. Tutup bahan organik tersebut, bisa dengan karung goni atau penutup lainnya.
e. Setiap hari dibolak-balik agar suhu tidak terlalu tinggi, usahakan suhu dijaga jangan melebihi 45 derajat C.
f. Setelah 12-14 hari, PORASI siap diaplikasikan ke pertanaman.
g. Cara aplikasi PORASI, sama dengan aplikasi pupuk organik biasa.
Catatan :
Dosis PORASI untuk tanaman rata-rata berkisar antara 5 ton sampai 15 ton/ha, terutama tergantung kesuburan tanah dan komoditas tanamannya
Membuat PORASI 1 ton diperlukan 1-2 L M-BIO